Apa
sebenarnya arti motivasi dan seberapa penting motivasi dalam beraktivitas
sehari-hari?
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, motivasi adalah “ dorongan yang timbul pada diri seseorang secara
sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu”. Dalam
dunia psikologi, motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Sederhananya,
motivasi akan menuntun kita pada kepuasan. Kepuasan apa? Ya, apa saja yang
menjadi tujuan kita.
Sebagai contoh, setiap hari kita
bangun lebih awal untuk berangkat kerja tepat waktu. Meskipun perasaan masih
mengantuk dan lumayan malas, kita tetap berusaha berangkat untuk menjalani
rutinitas di kantor, atau tempat kerja. Semua itu demi mencapai kepuasan, misalnya
saat mendapatkan upah atau gaji. Para petani rela berangkat di pagi buta untuk
menggarap sawah demi mencari keberkahan di ladang mereka, menemukan kepuasan
saat tiba masa panen. Kita, kaum pelajar juga demikian, kita bersedia
menghabiskan sebagian besar waktu untuk bergumul dengan buku, berjibaku merebut
ilmu, mengabaikan kesenangan-kesenangan masa muda. Itu semua, –sekali lagi-
untuk mencapai kepuasan.
Menurut Rizki Edmi Edison, pakar neurologi
dari Uhamka, motivasi jika dirujuk dalam arti berbasis reward-circuit adalah dorongan untuk melakukan sesuatu agar
terpenuhinya kepuasan. Boleh jadi apabila tidak terkontrol, seseorang akan
mengalami adiksi. Kita akan ketergantungan secara fisik dan mental terhadap
suatu zat atau benda. Dalam kasus sekarang, penggunaan gawai atau telepon
pintar misalnya, hal ini mesti menjadi perhatian serius, hati-hati dengan
motivasi dalam menggunakan perangkat teknologi kita.
Seperti diketahui, smartphone atau telepon pintar merupakan
perangkat yang hampir wajib dimiliki oleh semua kalangan di negeri ini. Bahkan,
satu orang bisa memiliki lebih dari satu telepon seluler. Alasannya sederhana,
agar tetap bisa berkomunikasi dengan teman atau kerabat di daerah lain. Tapi
apakah motivasinya benar-benar hanya ingin berkomunikasi?
Berdasarkan data dari "We Are Social and Hootsuite. Digital in 2018 in Southeast Asia: Indonesia Digital Landscape 2018" menyebutkan
bahwa 67% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan pengguna telepon pintar. Dari data tersebut, 44 % diantaranya
menggunakan telepon pintar untuk mengabadikan momen penting (mobile photography).
Dari fakta di atas, tampak
mengkhawatirkan ketika tujuan awal kita tidak sesuai dengan motivasi yang
sebenarnya. Alangkah menyedihkan jika kita termotivasi untuk menyambung
silaturahmi dengan sanak saudara di kejauhan sana namun pada akhirnya kepuasan
yang kita dapatkan adalah kepuasan semu alias kepuasan dalam penggunaan gadget, bukan kepuasaan saat
berkomunikasi.
Penulis : Musdin
Sumber gambar : Selular.ID
0 komentar:
Post a Comment