Bayar Fotocopy, Bisa Pake Permen! | Kopilogi
Responsive Banner design
Home » » Bayar Fotocopy, Bisa Pake Permen!

Bayar Fotocopy, Bisa Pake Permen!


Ada yang menarik dari pengalaman saya kali ini, sebagai mahasiswa, kegiatan perkuliahan terkadang dipenuhi dengan tugas-tugas penelitian dan tugas ilmiah lainnya. Tentu saja butuh biaya pengetikan dan sekaligus penggandaan hasil tugas. Sebagian mahasiswa ada yang sejak awal sudah mempersiapkan segala kemungkinan ini. Mereka jauh jauh hari sudah membeli printer untuk mencetak tugas kuliah. Bagi saya, yang punya modal pas pasan, lebih memilih jasa fotocopy yang banyak tersebar di pusat kota. Alasannya, selain mesin cetak di kost sudah usang, tentu karena lebih murah dan terjangkau ( biaya cetak rata-rata hanya 200 perak per lembar).

Tapi, lama kelamaan saya dibuat bingung sendiri. Saya tak habis pikir, setiap ke tukang fotocopy, uang pas pasan saya masih saja ada kembaliannya. Malah, kembaliannya cukup unik, dalam bentuk permen. Awalnya, saya tidak terlalu peduli dengan hal ini, toh mungkin saya memang butuh penyegar mulut, paling tidak bisa dibagi-bagi ke teman yang lain saat nongkrong.

Setelah dipikir, karena keseringan mendapat kembalian permen, saya jadi curiga. Kenapa tukang fotocopy -(catat: tidak semuanya seperti itu, bahkan sering juga terjadi di beberapa minimarket)- doyan sekali memberikan kembalian dalam bentuk permen. Entah karena malas mencari uang kembalian, tidak ada uang recehan, atau malah disengaja?

Saya coba untuk menghitung untung rugi kembalian dalam bentuk permen. Ternyata cukup besar keuntungan yang didapat si tukang fotocopydan hasilnya mengejutkan. Bayangkan, setiap kembalian 500 perak, diganti dengan 3 buah permen mint (berarti harga per butir ±150 perak). Harga sebungkus permen mint di pasaran 7.000 rupiah kemasan 135 gram isi 50 butir. Jika saja ada 20 orang yang menerima kembalian permen mint, maka jumlah permen mereka ada 60 butir. Apabila dirupiahkan, totalnya mencapai 9.000 rupiah. Nah, dengan uang 9.000 rupiah, kita dapat menggandakan tugas sebanyak 45 lembar. Lumayan, kan?

Ah, ini tidak boleh terjadi. Pikir saya. Lama juga saya berpikir bagaimana cara mengatasi masalah ini. Akhirnya, masalah ini terjawab di kelas saat mata kuliah kewirausahaan. Dosen saya kebetulan membahas untung rugi dan berhemat dalam membeli sesuatu. Jadilah beliau memberikan tips untuk saya. Katanya, ketika selalu mendapatkan kembalian dalam bentuk permen dan merasa malu untuk meminta kembalian yang hanya beberapa ratus perak, simpan saja permen tersebut, lalu ketika kembali ke tukang fotocopy, maka pakailah permen tadi untuk membayar biaya fotocopy selembar atau dua lembar seharga  kembalian yang harusnya diberikan sebelumnya. Mudah, kan?
Kira-kira apa respon si tukang fotocopy usil tadi?

Ada ada saja Pak Dosen. Tapi saya setuju dengan saran beliau meski terus tersenyum ketika ingat saran beliau ini. Lucu juga !

1 komentar:

Powered by Blogger.

Terpopuler

Kategori