Kopilogi: Unik
Responsive Banner design

Unik ! Aplikasi Jodoh Untuk Sapi



Baru-baru ini muncul sebuah aplikasi unik yang khusus diperuntukkan bagi para peternak sapi. Aplikasi tersebut bernama Tudder, aplikasi kencan dan jodoh khusus sapi.

Dilansir dari viva.co.id yang mengutip dari Digital Journal, Minggu 17 Februari 2019, tujuan dari Tudder adalah membantu para peternak mencarikan pasangan untuk sapi mereka.

Melalui aplikasi ini, peternak bisa mencari sapi incaran, mencari yang sesuai berbasis foto dan data sapi incaran, kemudian memutuskan sapi mana yang cocok menjadi pasangan sapi milik peternak tersebut.


 
Aplikasi Tudder
Mereka mengklaim telah memiliki lebih dari 42 ribu data peternak di beberapa negara. Melalui data yang tertera di aplikasi, setidaknya para peternak tahu kualitas sapi yang diincar. Hanya saja belum diketahui negara mana saja yang sudah menggunakan aplikasi ini. (dd)

Bayar Fotocopy, Bisa Pake Permen!


Ada yang menarik dari pengalaman saya kali ini, sebagai mahasiswa, kegiatan perkuliahan terkadang dipenuhi dengan tugas-tugas penelitian dan tugas ilmiah lainnya. Tentu saja butuh biaya pengetikan dan sekaligus penggandaan hasil tugas. Sebagian mahasiswa ada yang sejak awal sudah mempersiapkan segala kemungkinan ini. Mereka jauh jauh hari sudah membeli printer untuk mencetak tugas kuliah. Bagi saya, yang punya modal pas pasan, lebih memilih jasa fotocopy yang banyak tersebar di pusat kota. Alasannya, selain mesin cetak di kost sudah usang, tentu karena lebih murah dan terjangkau ( biaya cetak rata-rata hanya 200 perak per lembar).

Tapi, lama kelamaan saya dibuat bingung sendiri. Saya tak habis pikir, setiap ke tukang fotocopy, uang pas pasan saya masih saja ada kembaliannya. Malah, kembaliannya cukup unik, dalam bentuk permen. Awalnya, saya tidak terlalu peduli dengan hal ini, toh mungkin saya memang butuh penyegar mulut, paling tidak bisa dibagi-bagi ke teman yang lain saat nongkrong.

Setelah dipikir, karena keseringan mendapat kembalian permen, saya jadi curiga. Kenapa tukang fotocopy -(catat: tidak semuanya seperti itu, bahkan sering juga terjadi di beberapa minimarket)- doyan sekali memberikan kembalian dalam bentuk permen. Entah karena malas mencari uang kembalian, tidak ada uang recehan, atau malah disengaja?

Saya coba untuk menghitung untung rugi kembalian dalam bentuk permen. Ternyata cukup besar keuntungan yang didapat si tukang fotocopydan hasilnya mengejutkan. Bayangkan, setiap kembalian 500 perak, diganti dengan 3 buah permen mint (berarti harga per butir ±150 perak). Harga sebungkus permen mint di pasaran 7.000 rupiah kemasan 135 gram isi 50 butir. Jika saja ada 20 orang yang menerima kembalian permen mint, maka jumlah permen mereka ada 60 butir. Apabila dirupiahkan, totalnya mencapai 9.000 rupiah. Nah, dengan uang 9.000 rupiah, kita dapat menggandakan tugas sebanyak 45 lembar. Lumayan, kan?

Ah, ini tidak boleh terjadi. Pikir saya. Lama juga saya berpikir bagaimana cara mengatasi masalah ini. Akhirnya, masalah ini terjawab di kelas saat mata kuliah kewirausahaan. Dosen saya kebetulan membahas untung rugi dan berhemat dalam membeli sesuatu. Jadilah beliau memberikan tips untuk saya. Katanya, ketika selalu mendapatkan kembalian dalam bentuk permen dan merasa malu untuk meminta kembalian yang hanya beberapa ratus perak, simpan saja permen tersebut, lalu ketika kembali ke tukang fotocopy, maka pakailah permen tadi untuk membayar biaya fotocopy selembar atau dua lembar seharga  kembalian yang harusnya diberikan sebelumnya. Mudah, kan?
Kira-kira apa respon si tukang fotocopy usil tadi?

Ada ada saja Pak Dosen. Tapi saya setuju dengan saran beliau meski terus tersenyum ketika ingat saran beliau ini. Lucu juga !

Wisata Sehat Ala Desa Bone Bone

Desa Bebas Asap Rokok Bone Bone

Bone-Bone adalah sebuah desa yang terletak di ujung Kabupaten Enrekang dan masuk dalam wilayah Kecamatan Baraka. Untuk bisa sampai ke desa ini, kita harus menempuh jarak ± 18 km dari Baraka, ibu kota kecamatan dengan menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua. Namun ada baiknya untuk memilih moda transportasi roda dua atau motor karena kondisi jalan yang dilalui agak curam dan sempit menuju lokasi. Dengan ketinggian 1500 meter dari permukaan laut, menjadikan desa ini memiliki udara yang cukup dingin dan sejuk. Desa dengan penduduk kurang lebih 1200 orang ini dikelilingi pegunungan dan bukit yang banyak berjejer. Pemandangan di sekelilingnya memang sangat menakjubkan. Suasana khas pedesaan menambah tenteram  hati siapa saja yang mengunjunginya.

Saat memasuki wilayah Bone-Bone, kita akan disuguhi pemandangan berupa hamparan sawah yang berpetak-petak dengan terasering yang indah. Melihat ternak yang berjemur dan mandi di kubangan lumpur menjadi hiburan pelepas lelah sepanjang perjalanan. Udaranya yang sejuk, airnya yang jernih dan dingin serta bermacam-macam tanaman perkebunan melengkapi hijaunya alam Desa Bone-Bone. Sungai yang mengalir mambasahi tanah khas Bone-Bone yang subur dan gembur.
Berkunjung ke desa ini tidak akan membuat anda menyesal. Banyak hal menarik dan unik yang bisa ditemukan di sini. Bahkan bisa membuat kita berdecak kagum. Diantaranya karena desa ini punya kelebihan dibanding desa-desa yang lain di Indonesia.

Sejak beberapa tahun terakhir, sekitar tahun 2000-an, Bone-Bone dikenal sebagai Desa Sehat. Julukan ini diberikan karena memang di desa ini menerapkan pola hidup sehat bagi warganya. Program yang dicanangkan pemerintah desanya seperti kawasan bebas asap rokok, bebas penggunaan zat-zat kimia dalam setiap olahan makanan mereka, larangan mengkonsumsi narkoba termasuk zat adiktif lainnya, larangan mengkonsumsi minuman keras atau beralkohol termasuk minuman tradisional masyarakat Enrekang seperti tuak yang sudah melalui proses fermentasi.
Hal ini dilakukan oleh pemerintah desa setempat guna menjadikan warga dan generasi mereka agar menjadi sehat dan terbebas dari pengaruh obat-obatan atau bahan-bahan yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Selain itu, seluruh warga desa tentu akan menjadi sejahtera dan terbebas dari penyakit kronis yang ditimbulkan akibat penggunaan bahan-bahan kimia pada makanan. Dengan begitu, harapan hidup warga desa pun tinggi. Aparat Pemerintah Desa setempat juga terus mengawasi warganya agar tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan. Sanksi bagi yang melanggar diberikan berupa kerja sosial, seperti membersihkan rumah ibadah dan sekolah. Terlepas dari itu semua, atas kerjasama dan kesadaran penuh seluruh warga desa, Bone-Bone memang layak mendapatkan predikat sebagai Desa Sehat.

Sebenarnya, selain menawarkan wisata sehat bebas asap rokok, dan terobosan lainnya di bidang kesehatan masyarakat,  masih banyak hal lain yang bisa dikembangkan. Kultur budaya serta adat yang masih terjaga dengan baik mampu menjadi daya tarik tersendiri. Di sini, budaya gotong royong masih dipelihara dan sangat terasa. Warga desa dengan suka cita melakukan kegiatan membersihkan lingkungan setiap minggunya.

Hal lain yang juga tak kalah menarik untuk dikembangkan di desa ini adalah wisata kuliner, khususnya bagi para penikmat olahan bubuk hitam bernama kopi. Hasil perkebunan bernilai ekspor tinggi ini menjadi komoditi andalan warga  desa setempat. Pada tahun 2008 misalnya, desa Bone-Bone menjadi juara pertama nasional sebagai penghasil kopi dengan aroma yang paling khas mengalahkan kopi dari daerah lain di Indonesia. Ini menjadi bukti betapa Desa Bone-Bone merupakan surga para pecinta kopi. Apalagi, bagi pengunjung yang datang bisa menikmati olahan kopi yang diproses secara tradional dan tentunya rasanya lebih nikmat dari kopi olahan pabrik modern. Selain aroma dan kenikmatannya, desa ini juga bisa menjadi sentra pengembangan kopi varietas lain karena lahan dan tanahnya tergolong subur.
Suasana Desa Bone Bone
Tidak cukup sampai disitu, tanaman hasil hutannya pun cukup menjanjikan, Pohon Nilam yang banyak tumbuh di hutan alam Desa Bone-Bone juga memiliki nilai ekonomi tinggi dan masyarakat di sini memanfaatkannya untuk membuat bahan baku parfum. Bahkan mereka memiliki koperasi khusus yang bekerjasama dengan perusahaan asal Perancis untuk memproduksinya. Dengan begitu, aroma kopi dan harumnya hasil sulingan pohon nilam menambah predikat Desa Bone-Bone menjadi Desa Wangi.

Dengan potensi-potensi seperti ini, sebaiknya ada upaya yang dilakukan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana. Kopi misalnya, yang menjadi komoditi andalan di desa ini dan sudah memiliki kualitas yang diperhitungkan dalam skala nasional, bisa dibantu pemasarannya dengan cara dikemas dalam kemasan yang praktis agar bisa dinikmati oleh masyarakat luas bahkan di luar daerah. Secara tidak langsung, hal ini juga akan mendorong usaha-usaha lain di desa ini untuk berkembang.
Sungguh, kearifal lokal masyarakat Bone-Bone adalah aset yang tak ternilai harganya. Membangun desa serta budaya leluhur yang jauh dari pengaruh budaya luar perlu diapresiasi. Merawat dan melestarikan alam yang kaya patut didukung, terlebih mereka melakukannya atas kesadaran sendiri tanpa paksaan.

Hanya saja, pembangunan di desa ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Minimnya fasilitas yang memadai seperti jalan yang rusak dan akses telekomunikasi yang sulit membuat warga di desa ini kesulitan dalam memasarkan hasil pertanian dan perkebunan mereka.

Sebagai aset kebanggaan daerah dan ikon Kabupaten Enrekang, sudah seharusnya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat ini diperhatikan. Dengan begitu, geliat perekonomian warga desa menjadi lebih baik serta hasil pertanian termasuk sumber pemasukan pariwisatanya juga bisa terus ditingkatkan. Tentunya perlu ada upaya bersama dari semua pihak khususnya pemerintah daerah agar keinginan ini bisa terwujud. Semoga saja. Insya Allah!

Pesona Keindahan Air Terjun Pendokesan

Image and video hosting by TinyPic
Air Terjun Pendokesan- Desa Bone Bone, Enrekang- Sulawesi Selatan

Ada yang bilang untuk bisa sampai ke surga, harus melalui jalan yang berliku. Banyak rintangan yang harus dilalui. Perjuangan juga tidak semudah yang dibayangkan. Agaknya kata ini bisa dipercaya, setidaknya setelah kita bisa melihat langsung lokasi objek wisata ini. Air Terjun Pendokesan yang terletak di Dusun Pendokesan Desa Bone-Bone ini wajib anda kunjungi.

Berada di bawah kaki Gunung Latimojong membuat suasana di lokasi wisata ini terasa amat dingin dan sejuk. Air Terjun Pendokesan berjarak ± 3 km dari Desa Bone-Bone. Pendokesan adalah salah satu dari tiga dusun yang terdapat di Desa Bone-Bone.

Kondisi jalan yang menanjak dan berbatu menjadi tantangan tersendiri untuk bisa sampai ke lokasi air terjun. Medan yang terjal dengan kemiringan cukup ekstrim ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sepanjang perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan alam berupa pegunungan yang berjejer serta sungai dengan air yang mengalir jernih.

Setibanya di lokasi objek wisata, kita seakan dibuat lupa dengan perjuangan yang dilalui untuk mencapai air terjun ini. Airnya yang jatuh dari ketinggian cukup jernih dan sejuk begitu memesona. Segala penat dan lelah seketika hilang. Ingin rasanya berlama-lama berada di bawahnya walau dingin air terasa menusuk tulang.

Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Dilihat dari bawah, air yang muncul bagaikan keluar dari mulut batu dan menyembur yang menjadikan air terjun ini terlihat sangat eksotis dan menakjubkan. Di bawahnya terdapat bebatuan dan di sampingnya banyak terdapat bunga-bunga yang bermacam-macam jenis dan warnanya. Di bawah air terjun ini mengalir sungai kecil yang membelah Dusun Pendokesan.


Keindahan Air Terjun yang sangat Eksotik

Air terjun Pendokesan biasanya dikunjungi oleh wisatawan lokal, termasuk para pelajar ketika mengisi waktu liburan sekolah. Hanya saja, letaknya yang jauh membuat air terjun ini sulit dijamah oleh banyak orang. Memang akses menuju lokasi hanya berupa jalan setapak dengan melalui perkebunan kopi warga Dusun Pendokesan. Jalan yang licin membuat kita harus berhati-hati saat berjalan menuju lokasi.

Sebenarnya, objek wisata air terjun ini sangat potensial untuk dikembangkan. Hal ini karena banyak terdapat keunikan dan kelebihan yang dimiliki daripada objek wisata lainnya. Tidak hanya itu, banyak hal lain di sekitar dusun yang bisa digali potensinya. Perlu diketahui, selain menikmati keindahan air terjun, di sekitar lokasi juga terdapat perkebunan kopi dengan kualitas terbaik dan memiliki aroma yang khas.

Kopi di dusun ini memiliki rasa yang berbeda dan aromanya lebih harum dari kopi kebanyakan. Jadi, selepas mandi di air terjun, pengunjung juga bisa langsung menikmati suguhan kopi yang diolah secara tradisional dan tentunya terasa lebih nikmat dan harum dari kopi olahan pabrik. Masyarakat di dusun ini sangat ramah dan siap melayani anda jika ingin mencicipi nikmatnya kopi ala Pendokesan. 

Disana, nantinya bisa disediakan tempat khusus bagi pecinta kopi yang lokasinya berdekatan dengan air terjun. Dengan memperbaiki akses dan melengkapi berbagai sarana di sekitar lokasi, pengunjung dapat menikmati secangkir kopi sekaligus menyaksikan keindahan dan pesona air terjun. Secara ekonomi, gabungan dan kombinasi berbagai objek wisata ini bisa menambah penghasilan warga setempat.

Selanjutnya yang tak kalah menarik adalah budidaya madu trigona yang dimiliki oleh setiap rumah tangga di dusun ini. Di setiap rumah warga dapat kita temui sarang-sarang trigona yang dalam bahasa setempat disebut “ Merang”. Madu yang dihasilkan oleh hewan ini berasal dari sari bunga tanaman kopi.

Berdasarkan kajian dan penelitian, madu Trigona memiliki khasiat yang luar biasa. Lebah Trigona dikenal sebagai penghasil propolis kualitas terbaik. Secara alami, madu jenis ini mengandung berbagai ragam vitamin, terutama vitamin c yang tinggi mineral dan enzim. Tidak hanya itu, lebih dari 180 jenis zat senyawa dan 100 macam anti oksidan di dalamnya tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Untuk membuat sarang budidaya madu trigona, warga dusun setempat biasanya menggunakan kayu yang sudah kering dan banyak terdapat di sekitar rumah mereka. Kayu yang paling banyak digunakan adalah jenis Suren. Menurut Kepala Dusun Pendokesan, usaha budidaya ini sudah dikembangkan dan dilakukan warganya sekitar tiga tahun terakhir. Banyak peneliti yang datang dan sudah melihat langsung serta mencari tahu tentang khasiat madu trigona ini.
Sarang Trigona di Setiap Rumah Warga
Sayangnya, semua potensi dusun ini kurang diketahui oleh banyak orang terlebih oleh masyarakat Kabupaten Enrekang sendiri. Padahal, dengan budidaya yang dilakukan warga setempat, sudah bisa menambah penghasilan karena bernilai ekonomi tinggi. Kedepannya, perlu adanya penyuluhan dan pelatihan kewirausahaan bagi warga dusun Pendokesan untuk lebih mengembangkan semua potensi wisata di daerah mereka. Berkunjung ke Dusun Pendokesan selain mandi di air terjun, dapat menikmati secangkir kopi nikmat plus madu berkhasiat setelahnya. Bagaimana, anda tertarik?
Powered by Blogger.

Terpopuler

Kategori