Dia
ingat kala itu. Aku, tentu saja ingat. Meski sengaja kubuat dia tidak ngelantur soal momen itu. Aku sebenarnya
malu. Sejak 2015 lalu, kisah per tanggal 22 Oktober seperti hari ini selalu
terasa hambar. Sudah kucoba untuk membuat sebuah kenangan yang sulit dilupakan
perihal perjumpaan kami ini. Tapi, gagal adalah kata wajib yang selalu
menemuiku.
Aku
tak punya niat untuk menyalahkan keadaan. Sejak awal, kami saling paham kondisi
masing-masing. Tapi, entah mengapa hasrat untuk tetap ada di ingatan seorang
pasangan membuat kami justru pelit soal perayaan, bahkan perayaan sederhana
sekali pun. Kenangan yang harus kami bagi dan ungkit tiap tahun ini selalu saja
pincang. Ketimbang membahas serunya pertemuan kami, toh kesibukan sehari-hari
memang memangsa pikiran kami. Saya, tidak melupakan pertemuan kala itu. Itu adalah
perjumpaan yang singkat tapi sarat makna. Dia pun pasti demikian.
Aku
takjub. Kali ini, hari ini, dia begitu marah. Kupikir, ini hanyalah masalah
waktu yang kurang tepat. Tapi, ketidaktepatan itu justru membuatnya terhanyut
di tanggal ini, membuat semuanya seolah berantakan. Dia tidak bisa bersabar
kali ini. Menunggu? Ya, dia sudah pasti menunggu terlalu lama untuk momen
selangka ini. Tapi aku, juga menunggu keajaiban agar kali ini sedikit ada
bedanya dengan tahun lalu. Kuperas otak untuk menemukan titik kesabarannya.
Tidak ada celahpun untuk bersembunyi. Dia telah begitu hafal bulan apa ini. Alhasil,
aku terpaksa gila dibuatnya.
Adakah
sesuatu yang bisa mengantarkan kami pada peristiwa yang tidak hanya bersifat
insidentil saja atau tanpa ada keterpaksaan? Membuat semua hal di tanggal ini
tiba-tiba berubah menjadi spesial? Haruskah ku jelaskan lebih awal mengapa
setiap masa-masa indah yang menyapa kami tidak dilalui dengan secuil pun hal
yang manis?
Untuk
dia, aku selalu berkata “ Maaf tak bisa menggembirakan dan menyenangkan hatimu
di waktu yang kau kehendaki. Tapi, boleh jadi, suatu hari nanti, kau pun juga
akan merasakan nikmatnya kasih sayang, kehangatan, diwaktu yang tak dikehendaki
pula.”
Untuk
22 Oktober ku. Everyday, Time is yours!
0 komentar:
Post a Comment