Kopilogi: Kuliner
Responsive Banner design

Gogoso Mama Hendar



Gogos merupakan kudapan tradisional yang banyak digemari masyarakat di Sulawesi Selatan. Di Enrekang, gogos sendiri akrab disebut gogoso. 

Makanan ini terbuat dari beras ketan. Jika diperhatikan sekilas, mirip lemper yang populer di tanah Jawa. Namun, tidak seperti lemper yang biasa terdapat isian di dalamnya, gogoso hanya berisi ketan hitam saja yang dibungkus daun pisang, dengan bentuk bulat memanjang lalu dibakar di atas arang. Kadang juga, gogoso diisi kelapa yang sudah disangrai. 

Di Enrekang, gogoso bisa ditemukan di pasar-pasar. Meski demikian, makanan ini tidak lagi sepopuler dulu. Bahkan, semakin sulit ditemukan. 

Misalnya, dikawasan fasilitas publik seperti SWISS (Sekitar Wilayah Sungai Saddang), penjual gogoso tidak akan banyak ditemukan. Hanya Mama Hendar -begitu ia disapa- penjual gogoso satu-satunya. Letak warungnya persis di ujung jembatan Sungai Mata Allo. 

"Saya sudah berjualan di sini sejak jembatan ini baru dibangun. Kurang lebih sepuluh tahun", terangnya. 

Sekilas, tidak ada yang khas dengan gogoso Mama Hendar. Sama saja dengan kebanyakan gogoso yang ditemui di pasar-pasar. 

Tapi, ada kisah tersendiri yang mungkin menginspirasi banyak orang. Dari hasil berjualan gogoso, dua orang anaknya dibiayai kuliah hingga lulus dan bekerja. 

"Saya cuma berjualan gogoso dek, tapi Alhamdulillah selesai ji kuliah dua anakku. Satu orang perempuan sekarang jadi perawat dan bekerja di sebuah rumah sakit di Makassar." Ujar wanita paruh baya itu dengan bangga. 

Ia mengaku, anak-anak mereka rutin mengirimkan uang. Malah, diakuinya bahwa semua itu lebih dari yang ia perlukan. Orangtua ini sudah bersyukur anak-anaknya bisa sukses dan bekerja. 

"Kalau bapak bekerja di kantor PU. Sekarang, gaji yang diterima sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak seperti waktu masih berjuang membiayai pendidikan anak-anak", tambahnya. 

Mama Hendar mungkin tidak tahu sampai kapan ia akan berjualan gogoso. Diakuinya, pembeli gogoso masih ramai di hari-hari libur. Para pejalan kaki yang datang menikmati pemandangan di SWISS kerap singgah menikmati kudapan bikinannya. Ada juga yang datang membeli untuk dinikmati di rumah. Itulah yang mungkin membuat Mama Hendar masih betah berjualan gogoso. Bahagia melakukan sesuatu meskipun sederhana di mata orang-orang. 

Powered by Blogger.

Terpopuler

Kategori